Komnas HAM Berencana tragedi kanjuruan Bawa Kasus ke Dewan HAM PBB
ROWN21.BLOGSPOT.COM Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
(Komnas HAM) Republik Indonesia berencana membawa kasus tragedi Kanjuruhan ke Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Komisioner Komnas HAM bidang Penyelidikan M Choirul Anam mengatakan, isu-isu yang mendapat perhatian publik seringkali menjadi sorotan Dewan HAM PBB di Jenewa.
Itulah sebabnya tidak menutup kemungkinan Komnas HAM RI akan menggunakan mekanisme aduan ke Dewan HAM PBB terkait tragedi Kanjuruhan.
"Biasa isu-isu besar yang mendapat perhatian publik dan sebagainya itu mendapatkan perhatian di Jenewa sana," ujar Anam saat konferensi pers di Kantor Komnas HAM, Senin (24/10/2022).
"Kami ada mekanisme itu nantinya, dan kami memikirkan akan menggunakan mekanisme itu," sambung dia.
Membawa kasus Kanjuruhan ke Dewan HAM PBB bukan tidak mungkin dilakukan.
Menurut Anam, Komnas HAM ini adalah bagian dari sebuah jaringan global Komnas HAM seluruh dunia yang berakreditasi A.
Karena akreditasi yang bagus itu, Komnas HAM RI memiliki akses priroritas untuk membahas kasus Kanjuruhan di tengah-tengah isu HAM internasional
"Komnas HAM (RI) ini bagian jaringan global Komnas HAM seluruh dunia berakreditasi A, dan memang di bawah mekanisme Dewan HAM PBB di Jenewa sana," tutur Anam.
Komisioner Komnas HAM bidang Penyuluhan Beka Ulung Hapsara menambahkan, Komnas HAM RI memiliki kewenangan mengintervensi PBB atas peristiwa pelanggaran HAM di Indonesia.
Sebab itu, Komnas HAM RI akan berusaha melanjutkan kasus tersebut ke Dewan HAM PBB agar tragedi di Kanjuruhan tidak terulang kembali.
"Saya kira concern besar kami terhadap tragedi Kanjuruhan ini menjadikan Komnas HAM mencba mencari mekanisme yang memungkinkan supaya yang terjadi di Kanjuruhan bisa tuntas peristiwanya, dapat keadilan untuk para korban dan keluarga korban," ujar Beka.
"Kita semua (juga) bisa memperbaiki tata kelola persepakbolaan di Indonesia," sambung dia.
Sebagaimana diketahui, kerusuhan di Stadion Kanjuruhan usai laga Arema versus Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur yang digelar malam hari pada Sabtu (1/10/2022) menelan banyak korban jiwa dan korban luka.
Hingga Senin (24/10/2022), tercatat 135 orang meninggal dunia. Sementara, ratusan korban lainnya luka ringan hingga berat.
Banyaknya korban yang jatuh diduga karena kehabisan oksigen dan berdesakan setelah aparat menembakkan gas air mata ke arah tribune.
Komentar
Posting Komentar